A.
Pengertian dan Kedudukan Bimbingan Konseling di Sekolah
1.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
a.
Bimbingan
Adalah suatu
proses membantu individu/sekelompok individu dalam mengahadapi masalah hidupnya
untuk dapat menemukan, memahami, menerima, mensolusikan, mengarahkan diri, dan
mengembangkan kemampuan agar dapat mencapai cita-cita hidup memperoleh
kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
b.
Konseling
Adalah suatu
pertalian timbal balik antara pembimbing dan
yang dibimbing untuk memahami dirinya mengatasi masalah yang dihadapi
dann mengarahkan dirinya agar memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan
hidupnya.
Teori bimbingan
pada umumnya mengembangkan seuruh aspek kehidupan dan potensi-potensinya baik
fisik maupun psikis serta sosial dan moral agar mewujudkan pengembangan sumber
daya manusia dan kehidupan berkualitas.
Teori
konseling pada umumnya menerapkan metode dan teknik untuk mencapai tujuan
bimbingan terutama dalam mempengaruhi sikap, pengetahuan, wawasan,
psikologis/kejiwaan, mengeluarkan beban bathin, memberikan nasehat, petunjuk
dan solusi yang tepat dalam menyelasaikan masalah-masalah dan mengarahkan diri
sehingga dia merasa senang dan terbebas dari masalahnya untuk mewujudkan
kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.
2.
Kedudukan Bimbingan Konseling di Sekolah
a.
Dalam arti luas
Kedudukan
bimbingan konseling adalah seluruh aspek kehidupan dalam pengembangan sumber
daya manusia untuk mewujudkan manusia dan masyarakat yang sejahtera.
b.
Dalam arti sederhana
Kedudukan
bimbingan konseling adalah seluruh aspek kehidupan dalam pengembangan
manajemennya kearah peningkatan kemajuan dan keberhasilan pendidikan serta
kesejahteraan sekolah.
c.
Dalam arti sempit
Kedudukan
bimbingan konseling adalah seluruh pengembangan dan pembinaan tenaga sekolah
terutama pembinaan kesiswaan kearah kemajuan dan penyampaian tujuan pendidikan
dan pengajaran di sekolah.
B.
Latar Belakang dan Landasan Bimbingan Konseling di Sekolah
1.
Latar Belakang bimbingan konseling
1)
Latar belakang sederhana
a.
Latar belakang psikologis, setiap orang butuh pengembangan psikologis
yang sehat.
b.
Latar belakang paedagogik, setiapp orang butuh penerapan dan
pelayanan pendidikan yang benar dan baik.
c.
Latar belakang sosio kultural, setiap orang butuh penyesuaian diri
bermoral dan bermartabat.
2)
Latar belakang lebih luas
a.
Latar belakang psikologis (kejiwaan)
b.
Latar belakang paedagogis (pendidikan)
c.
Latar belakang sosiologis (kemasyarakatan)
d.
Latar belakang religius (keagamaan)
e.
Latar belakang kultural (nilai budaya yang sehat)
f.
Latar belakang humanisme (kehidupan yang harmonis)
g.
Latar belakang produktivitas (tingkat hasil)
2.
Landasan Bimbingan Konseling
a)
Landasan historis, bahwa sejarah kehidupan dan perkembangan manusia
tidak pernah lepas dari menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya
b)
Landasan psikologis, setiap manusia butuh perkembangan kejiwaan
yang seat
c)
Landasan religius, setiap manusia butuh kehidupan beragama yang sehat
d)
Landasan filosofis, manusia butuh cita-cita dan kehidupan yang
terbaik
e)
Landasan paedagogis, setiap manusia butuh penerapan dan pendidikan
yang benar dan baik
f)
Landasan sosial budaya, setiap manusia butuh kehidupan sosial dan
nilai budaya yang baik
g)
Landasan ilmiah dan teknologi, setiap manusia butuh ilmu
kemanfaatan teknologi bagi kesejahteraan hidupnya.
C.
Tujuan, Fungsi, dan Jenis-jenis Bimbingan Konseling di Sekolah
1.
Tujuan bimbingan konseling
Tujuan
bimbingan konseling sangat luas menyangkut semua aspek pendidikan yang pada
intinya memudahkan, meningkatkan, mempercepat dan mengefektifkan tujuan-tujuan
pendidikan. Sehingga tujuan BK tertuju kepada institusi sekolah, ketenagaan,
para pendidik/guru, para siswa,orangtua dan masyarakat.
a)
Tujuan umum BK
1)
Membantu kelancaran dan keberhasilan proses pendidikan
2)
Membantu kelancaran dan kesuksesan program pendidikan
3)
Membantu mengefektifkan pencapaian tujuan pendidikan
4)
Membantu mengembangkan fisik dan psikis yang sehat
5)
Membantu mengembangkan potensi, minat, dan bakatt anak
6)
Membantu perkembangan anak secara optimal
7)
Membantu mengarahkan berbagai kesuksesan anak
8)
Membantu kemajuan dan kesejahteraan sekolah
9)
Membantu mengembangkan program dan ssinergitas-sinergitas
pendidikan.
b)
Tujuanlebih khusus BK
1)
Membantu pertumbuhan fisik anak
2)
Membantu perkembangan fpsikologis anak
3)
Membantu mengatasi masalah-masalah anak
4)
Membantu mengusahakan keberhasilan-keberhasilan anak
5)
Membantu mengembangkan sikap dan kepribadian anak
6)
Membantu mengembangkan berbagai potensi anak
7)
Membantu anak dalam penyesuaian diri anak
8)
Membantu dalam mencapai target-target pendidikan
9)
Membantu dalam mengarahkan masa depan kita
10)
Membantu mewujudkan kematangan dan kedewasaan
11)
Membantu mengarahkan berbagai kesuksesan keidupan anak.
c)
Tujuan pokok BK bila dicermati meliputi:
1)
Mengembangkan berbagai
kemampuan anak
2)
Meningkatkan kemampuan dalam mencapai pendidikan
3)
Mampu menghadapi, mengatasi, dan menyelesaikan masalah
4)
Mampu menentukan pilihan dan penyesuaian diri
5)
Memperkuat fungsi sekolah dan mengefektifkan tujuan pendidikan
6)
Mensukseskan dan mensejahterakan dunia pendidikan.
2.
Fungsi bimbingan konseling
Secara sangat sederhana:
a)
Fungsi preservatif= menjaga/memelihara/pemeliharaan
b)
Fungsi preventif= mencegah/pencegahan
c)
Fungsi kuratif= penyembuhan/menyembuhkan/mengobati
d)
Fungsi rehabilitas= memperbaiki/ perbaikan.
Secara
sederhana:
a)
Fungsi preservatif
b)
Fungsi preventif
c)
Fungsi penyaluran
d)
Fungsi penyesuaian
e)
Fungsi penyembuhan/kuratif
f)
Fungsi perbaikan
g)
Fungsi pengembangan.
Secara lebih khusus:
a) Fungsi pemeliharaan
b) Fungsi pemahaman
c) Fungsi penyaluran/pengarahan
d) Fungsi adaptasi
e) Fungsi pencegahan
f) Fungsi pemecahan
g) Fungsi penyembuhan
h) Fungsi perbaikan
i)
Fungsi pembinaan
j)
Fungsi pengembangan
k) Fungsi peningkatan
l)
Fungsi memfasilitas
m) Fungsi advokasi
n) Fungsi pencerahan
o) Fungsi pendewasaan
p) Fungsi kemandirian
3.
Jenis-jenis bimbingan konseling
a.
Secara Sederhana
1)
Bimbingan pendidikan dan pengajaran
2)
Bimbingan belajar
3)
Bimbingan pribadi
4)
Bimbingan social
5)
Bimbingan karir ekonomi
6)
Bimbingan agama
b.
Secara lebih Khusus
1)
Bimbingan pendidikan
2)
Bimbingan pembelajaran/ pengajaran
3)
Bimbingan belajar
4)
Bimbingan pribadi
5)
Bimbingan social
6)
Bimbingan agama
7)
Bimbingan karir
8)
Bimbingan ekonomi
9)
Bimbingan moral/perilaku/kepribadian
10)
Bimbingan kesehatan
11)
Bimbingan
berkeluarga
12)
Bimbingan
penggunaan waktu
13)
Bimbingan anak
dan remaja
14)
Bimbingan
pengembangan potensi, bakat dan minat
15)
Bimbingan
profesi/ pekerjaan.
D.
Sasaran, Sifat, Ciri, dan Problem Bimbingan Konseling di Sekolah
a.
Sasaran BK
Secara
umum sasaran BK mengembangkan diri individu/ sejumlah individu dalam berbagai
aspek kehidupan sehingga dia bias mengarahkan dan mengembangkan dirinya,
melaksanakan tugas-tugasnya, mencapai cita-citanya dann berguna bagi dirinya,
keluarga, lingkungan, dan masyarakat.
Secara khusus gerakan BK pada umumnya merujuk pada
sasaran pencapaian target:
1) Perkembangan fisik yang sehat
2) Perkembangan psikis yang sehat dan harmonis
3) Keharmonisan psikologis/kejiwaan
4) Peningkatan kemampuan
5) Mengatasi masalah
6) Mengembangkan potensi
7) Menyesuaikan diri
8) Mengusahakan kedewasaan
9) Mengaktualkan diri.
Secara lebih khusus sasaran BK dalam perkembangan diri
dan kehidupan adalah mencakup tahapan-tahapan pengembangan kemampuan:
1) Pengungkapan pengenalan diri
2) Pemahaman dan penerimaan diri
3) Pengenalan keadaan danlingkungan
4) Pemahaman kondisi, permasalahan, implikasi,
serta prospeknya
5) Pengambilan keputusan
6) Pengarahan diri
7) Perwujudan diri.
b.
Sifat BK
1)
Sifat pemeliharaan
2)
Sifat penyesuaian
3)
Sifat pencegahan
4)
Sifat penyembuhan
5)
Sifat perbaikan
6)
Sifat peningkatan
7)
Sifat pembinaan
8)
Sifat pengembangan
9)
Sifat menyadarkan
10)
Sifat memfasilitasi
11)
Sifat aktualisasi.
c.
Ciri-ciri BK
1)
Memahami keadaan/permasalahan
2)
Memberikan bantuan/pertolongan
3)
Bantuan yang diberikan lebih bersifat psikologis
4)
Memberikan bantuan lebih berorientasi kepada kemampuan
yang strategis
5)
Memberikan bantuann secara professional dan
proforsional
6)
Dilakukan dengan saling percaya, ketulusan, dan
menjaga kewibawaan/harga diri eksistensi masing-masing
7)
Penerapan BK disamping mengatasi masalah juga
mengembangkan berbagai potensi dan kemampuan untuk menjadi orang yang dewasa.
E.
Prinsip dan Asas-asas Bimbingan Konseling di Sekolah
a.
Prinsip BK
1)
Prinsip umum
a)
Bimbingan harus menyeluruh
b)
Bimbingan harus memiliki arah dan program yang jelas
c)
Bimbingan harus berdasar psikologis, paedagogis, dan
sosiologis
d)
Bimbingan harus mengembangkan berbagai potensi
e)
Bimbingan harus berusaha menyelesaikan masalah secara
bijaksana
f)
Bimbingan harus mampu mengembangkan sinergi dan
kerjasama
g)
Bibingan harus berusaha mewujudkan keberhasilan
pendidikan
h)
Bimbingan harus berusaha mewujudkankesejahteraan sekolah
2)
Prinsip khusus
Bimbingan harus:
a)
Tertuju kepada peserta didik dan tenaga kependidikan
b)
Memperhatikan perbedaan individual
c)
Memperhatikan karakteristik individual
d)
Memperhatikan keadaan dan latar belakang kehidupannya
e)
Meperhatikan esensi masalah dan latar belakangnya
f)
Memperhatikan berbagai metode dan teknik BK
g)
Memperhatikan berbagai data dan pengalaman bimbingan
h)
Memperhatikan berbagai teori, konsep, dan prinsip
bimbingan
i)
Memperhatikan berbagai pendekatan, mertode, dan teknik
serta kiat yang tepat
j)
Memperhatikan berbagai strategi, cara dan kiat dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dalam proses bimbingan.
b.
Asas-asas BK
1)
Asas kerahasiaan
2)
Asas
kesukarelaan
3)
Asas keterbukaan
4)
Asas kekinian/sekarang
5)
Asas kegiatan
6)
Asas kepercayaan
7)
Asas kedinamisan
8)
Asas keterpaduan
9)
Asas kemandirian
10)
Asas kearifan
11)
Asas keharmonisan
12)
Asas kenormatifan
13)
Asas keahlian
14)
Asas alih tangan
15)
Asas Tut Wuri Handayani
F.
Pendekatan Metode dan Teknik Bimbingan Konseling di Sekolah
a.
Pendekatan BK
1)
Pendekatan BK secara historis
Ø Pendekatan pengalaman, yakni pendekatan
berdasarkan pengalaman/perkiraan yang dianggap tepat
Ø Pendekatan ilmiah, yakni pendekatan yang
berdasarkan hasil, nilai, dan prnsip-prinsip keilmuan
Ø Pendekatan integraf, yakni pendekatan yang
menggabungkan antara pengalaman dan keilmuan serta berbagai pendekatan lainnya
Ø Pendekatan variatif, yakni menerapkan
berbagai pendekatan dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.
2)
Pendekatan BK secara ilmiah dalam pengembangannya
Ø Pendekatan non-directive
Ø Pendekatan directive
Ø Pendekatan rasional/inovatif
Ø Pendekatan analisis dan transaksional
Ø Pendekatan clien centred
Ø Pendekatan clinical conseling
Ø Pendekatan pencerahan
3)
Pendekatan BK menurut Gerald Corey (2005)
Ø Pendekatan psiko-analisi (kejiwaan)
Ø Pendekatan eksistensial humanistic
(harmonis)
Ø Pendekatan clein centred (org yg dibimbing)
Ø Pendekatan analisis transaksional (bgaimana
ksepkatan2)
Ø Pendekatan Gestal
Ø Pendekatan tingkah laku
Ø Pendekatan imotif (emosi)
Ø Pendekatan realitas
b.
Metode BK
Ø Obsevasi
Ø Angket
Ø Wawancara
Ø Sosiometri
Ø Tes
Ø Studi kasus
Ø Data dan dokumentasi
Ø Diskusi
Ø Dialogis
Ø Musyawarah
Ø Problem solving
Ø Penugasan
Ø Aktivitas
Ø pencerahan
c.
Teknik BK
a.
Teknik bimbingan kelompok
Ø Home room program
Ø Diskusi kelompok
Ø Karya wisata
Ø Kegiatan kelompok
Ø Pembinaan potensi
Ø Organisasi murid
Ø Mengembangkan minat
Ø Pembinaan kegiatan/aktivitas
Ø Aktivitas
b.
Teknik konseling individual
Ø Directive conseling
Ø Non-directive conseling
Ø Elective conseling
c.
Teknik dasar interaksi konseling
Ø Memahami masalah dengan baik sebagai dasar
dan bahan interaksi
Ø Melakukan interaksi/komunikasi sebaiknya
didasarkan pada berbagai data dan fakta
Ø Pembimbing sebaiknya mampu memahami masalah
secara luas dan mendalam tepat sebagai bahan komunikasi
Ø Menunjukkan perhatian yang baik dan
objektif
Ø Mampu berkomunikasi secara arif dan
menyenangkan
Ø Mampu berinteraksi/berdialog/bermusyawarah
secara arif, objektif, menyenangkan
Ø Mampu bersimpati terhadap masalah anak
Mampu berempati terhadap masalah anak
Ø Mampu memberikan penjelasan masalah dan
pemikiran-
Ø pemikiran solusinya yang dipandang tepat
Ø Mampu memperhatikan perkembangan anak
sesudahnya.
G.
Problem Pendidikan, Bentuk Layanan, dan Langkah-langkah Bimbingan
Konseling di Sekolah
a.
Problem pendidikan
Pada umumnya problem pendidikan penyangkut persoalan pokok sbb:
1) Legalitas institusional
2) System konstisional
3) Perencanaan pengembangan pendidikan
4) Perencanaan dan program (kurikulum)
5) Ketenagaan kualitas dan kuantitas
6) Pembiayaan (cukup/tidak)
7) Sarana dan fasilitas
8) Kualitas hasil/lulusan/output
9) Penerapan manajemen dan sistem pengelolaan
10) Relevansi dan ketetapan, serta keunggulan
hasil pendidikan
11) Efektivitas dan efesiensi pendidikan
12) Kondisi input dann proses yang diberikan
13) Proses pendidikan, pengajaran,
pembelajaran, dan pembinaan kesiswaan/peserta didik
Problem pendidikan yang berkaitan erat dengan bimbingan, yaitu:
1) Problem penetapan pendidikan dan pengajaran
2) Problem penerapan proses belajar mengajar
(pembelajaran)
3) Problem kegiatan proses belajar anak
4) Problem memenuhi ketentuan dan tradisi
akademik sekolah
5) Problem penguasaan materi dan pencapaian tujuan
pendidikan
6) Problem pencapaian aspek-aspek dan tujuan
pendidikan
7) Problem pencapaian prestasi-prestasi
pembelajaran anak
8) Problem pergaulan interaksi sosial dan
pribadi anak
9) Problem moral, kepribadian, dan social anak
10) Problem penggunaan waktu, kedisiplinan
anak, dan kesungguhan bekerja anak
11) Problem ekonomi, kesejahteraan dan
kemampuan pendidikan
12) Problem fisik, psikis, mental, dan
emosional anak
13) Problem kesehatan, kepribadian dan
integritas
14) Problem kemampuan profesi, keterampilan
hidup, pengembangan karir dan pekerjaan
15) Problem motivasi, minat, dan etos kerja
bagi siswa dan tenaga pendidikan
16) Problem penyesuaian diri, etitut (sikap),
dan keterampilan komunikasi
17) Problem kepercayaan diri, optimism, dan
kemampuan berbuat
18) Problem pengetahuan, wawasan, kepekaan, dan
sikap positif dalam pengembangan kehidupan dan karir
19) Problem pengembangan bakat, minat,
cita-cita, visi, misi, dan prosfek kehidupan karir yang terbaik.
Bentuk layanan BK
1) Layanan orientasi/pengenalan keadaan
institusi dan lingkungannya
2) Layanan informasi= pemberian informasi
tentang ketentuan aturan, system dan prosfek institusi
3) Layanan penempatan dan penyaluran=
menempatkan dan menyalurkan potensi anak
4) Layanan bimbingan belajar= memberikan
bimbingan terhadap masalah-masalah belajar
5) Layanan bimbingan kelompok
6) Layanan konseling individual
7) Layanan konseling kelompok
8) Layanan penelitian dan tindak lanjut
Langkah-langkah BK di sekolah
1) Identikasi masalah= mengkaji ciri, identitas, dan duduk masalah
2) Diagnosa= mempelajari latar belakang dan
sebab musabab masalah
3) Prognosa=menganalisis cara, bentuk, model,
antisipasi, penyelesaian/ pengobatan yang dilakukan
4) Terapi=langkah pemberian bantuan,
nasehat/penyesuaian, pengobatan sesuai hasil prognosa
5) Evaluasi dan bentuk tindak lanjut yakni
menilai sejauh mana masalah terselesaikan dan tindak lanjutnya.
Sebenarnya langkah-langkah BK hampir sama
dengan metode berfikir ilmiah yakni dari problem, mengkaji latar belakang,
membuat asumsi dan model penyesuaian, mengumpulkan data dan menganalisisnya
untk menemukan kesimpulan yang selanjutnya bagaimana model solusinya yang baik
dst.
H. Organisasi dan Administrasi serta Fasilitas
BK disekolah
a. Bentuk organisasi BK
1) Setiap sekolah perlu organisasi BK yang
representative, realistis, dan manajerial dan organisatoris
2) Struktur organisasi BK seyogyanya mencakup
semua organisai personal sekolah
3) Adanya mekanisme kerja, pola kerja, dan
prosedur kerja, dan seluruh komponen ketenagaan
4) Adanya kejelasan peran, tugas, dan tanggung
jawab serta kewenangan masing-masing
5) Adanya sistem perintah, komunikasi, dan
konsultasi serta peran yang jelas dalam struktur organisasi BK.
b. Sifat organisasi BK yang perlu diperhatikan
1) Menyeluruh/ mencakup semua komponen
2) Merupakan satu kesatuan yang mesti saling
bersinergi (mendukung)
3) Sederhana dan mudah dalam gerakan dan
pengambilan keputusan
4) Sederhana dan mudah dalam peran, tugas pelaksanaan
program dan kreativitas
5) Luwes and terbuka dalam sistem organisasi
6) Menjamin kelangsungan kerjasama antar
komponen (siswa, sekolah, masyarakat,dll)
7) Organisasi BK bias bersifat cukup lengkap,
lengkap, sederhana
8) Menjamin terwujudnya pengawasan, penilaian,
dan tindak lanjut.
Administrasi BK
1) Adanya program jangka panjang, menengah dan
pendek
2) Adanya penghimpunan data-data BK dan
penyusunannya
3) Adanya pengaturan sarana dan fasilitas
4) Adanya pengaturan ketenagaan dan
tugas-tugasnya
5) Adanya penataan dan penyusunan administrasi
BK dengan baik beserta fasilitasnya
6) Adanya berbagai blangko surat, formulir,
informasi buku-buku yang merekam permasalahan dan tindakan yang dilakukannya
7) Adanya alat/buku perekam masalah yang
dimiliki guru, wali kelas, tenaga-tenaga lainnya bagi kepentingan lembaga BK.
Fasilitas BK
1) Adanya ruangan BK yang baik dan
representative
2) Ruangan BK seyogyanya meliputi ruang
konsultasi, ruang tunggu, ruang kerja, ruang informasi data, pertemuan dan
peralatan lainnya
3) Adanya berbagai fasilitas penunjang bagi
peralatan perkantoran, seperti lemari, kursi, computer, dsb
4) Seyogyanya ada ruang pertemuan dan ruang
perpustakaan yang menyediakan buku-buku penting yang berkaitan dengan BK
5) Adanya fasilitas teknologi dan
program-program beserta materi aspek-aspek BK
yang di desain bagi penerapan
program BK
6) Adanya fasilitas yang bersifat umum
bersamaan dan fasilitas khusus BK.
I. Program Ketenagaan dan Penerapan Bk
disekolah
a) Program BK
1. Disusun berdasarkan kebutuhan sekolah
2. Harus bersifat menyeluruh
3. Disusun secara sistematis, realistis dan
efektif
4. Bisa terdiri dari jangka panjang, menengah
dan pendek
5. Harus sinkron, dan sinergis dengan program
sekolah
6. Harus berorientasi kepada keberhasilan
kualitas dan kesejahteraan sekolah.
b) Ketenagaan BK
1. Adanya penanggung jawab umum program BK
2. Adanya tenaga ahli bimbingan/ guru BK yang
memiliki kualifikasi dalam tugas
3. Adanya tenaga ahli yang menjadi pembantu
utama program BK sesuai kebutuhan (tenaga medis-psikologis-belajar-pengembangan
bakat, minat dan potensi lainnya)
4. Adanya guru bimbingan/ pembimbing yang
menjadi pembantu utama lainnya (tenaga ahli tertentu/para wali kelas)
5. Adanya guru bidang studi/ wali kelas yang
harus bekerjasama dalam berbagai program BK
6. Adanya berbagai ketenagaan sekolah lainnya
yang harus bekerjasama dalam program BK(pengawas, orangtua, murid, tokoh
masyarakat,dll).
c) Penerapan BK
1. Harus sesuai dengan program BK di sekolah
2. Harus sesuai dengan teori, prinsip, dan
asas-asas BK
3. Harus sesuai dengan pendekatan, metode, dan
teknik BK
4. Memerlukan kehati-hatian kecermatan, kajian
yang tepat, kearifan dan interaksi yang jitu dalam mengatasi dan menyelesaikan
masalah
5. Penerapan BK harus dilandasi kepada
prinsip-prisip kehidupan yang benar, sehat, harmonis, dan benar-benar sukses
dalam kehidupan dunia dan akhirat.
J. Penerapan Bimbingan Pendidikan, Pengajaran,
dan belajar di sekolah
a. Bimbingan pendidikan
1. Memahami landasan filosofi dan teori-teori
pendidikan
2. Memahami ketentuan-ketentuan pendidikan
(UU/peraturan)
3. Memahami berbagai sistem pendidikan
(klasikal, individual, kelompok)
4. Memahami keunggulan suatu sistem pendidikan
5. Memahami pengembangan suatu system
pendidikan untuk menjadi lebih/lebih unggul
6. Memahami dinamika dan kompetensi dunia
pendidikan agar mampu bersaing
7. Memahami bagaimana menyusun ketentuan dan
strategi pengembangan pendidikan.
b. Bimbingan pengajaran
1. Memahami konsep, teori-teori belajar, dan
membelajarkan anak
2. Memahami pendekatan-pendekatan dan
metode-metode mengajar
3. Memahami pembinaan dan pengembangan
kurikulum/ penerapan kurikulum
4. Mengembangkan kemampuan guru dalam
mengefektifkan pembelajaran dan pencapaian prestasi anak
5. Mengembangkan kemampuann guru dalam
membangun interaksi belajar mengajar, meningkatkan minat belajar anak,
penggunaan media, pengembangan strategi, metode dan teknik-teknik pembelajaran
6. Menjadikan guru lebih mampu dan lebih
profesional
c. Bimbingan belajar
1. Bimbingan belajar pada intinya ingin
meningkatkan kemampuan belajar anak dalam mencapai prestasi dan tujuan
pendidikan lainnya
2. Setiap anak punya berbagai masalah belajar
(motivasi, minat, disiplin, cara belajar, nilai, kepribadian, pengaturan waktu,
kesungguhan dan sikap menghadapi ujian) yang harus dibina dengan baik.
3. Masalah belajar dalam menguasai materi/
bidang studi selalu menjadi fokus perhatian pendidik
4. Kemampuan belajar sangat membantu
keberhasilan pendidikan anak
K. Penerapan Bimbingan Pribadi, Sosial, dan
Moral di sekolah
a. Bimbingan pribadi
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam
mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah,
tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat
beragama lain, dengan saling menghormatidan memelihara hak dan kewajibannya
masing2.
3. Memahami pemahaman tentang irama kehidupan
antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta mampu meresponnya secara
positif sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri
secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan, baik fisik maupun psikis.
5. Memiliki sifat positif terhadap diri
sendiri dan orang lain.
6. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara
sehat.
7. Bersikap positif terhadap orang lain,
menghormati atau mengahargai orang lain, tidak melecehkan martabat dan harga dirinya.
8. Memiliki rasa tanggung jawab yang
diwujudkan dalam bentuk komitmen, terhadap tugas dan kewajibannya.
9. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial,
yang diwujudkann dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau silaturrahmi
dengan sesame manusia.
10. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan
konflik (masalah) baik bersifat internal maupun orang lain.
11. Memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan secaraa efektif.
b. Bimbingan sosial
c. Bimbingan moral
L. Penerapan Bimbingan agama, kehidupan
beragama, dan keagamaan dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
a. Bimbingan agama
1. Memelihara fitrah
2. Memelihara jiwa
3. Memelihara akal
4. Memelihara keturunan
5. Memelihara pekerjaan, dll.
b. Kehidupan beragama
Manusia adalah makhluk yang memiliki motif beragama,
rasa keagamaan, dan kemampuan untuk memahami serta mengamalkan nilai2 agama.
Sebagai hamba dan khalifah Allah,
manusia mempunyai tugas suci, yaitu hablum minallah dan hablum minannas serta
menciptakan lingkungan yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
c. Keagamaan dalam berbagai jenis dan jenjang
pendidikan.
1. Memiliki kesadaran tentang potensi diri
dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam
proses belajar yang dialaminya
2. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang
positif
3. Memiliki motif belajar yang tinggi untuk
belajar sepanjang hayat
4. Memiliki keterampilan atau teknik belajar
yang efektif
5. Memiliki keterampilan untuk menetapkan
tujuan dan perencanaan pendidikan
6. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan
untuk mengahadapi ujian.
M. Bimbingan karir, pekerjaan, ekonomi, dan
profesionalisme dalam dunia pendidikan dan pekerjaan.
a. Bimbingan karir dan pekerjaan
1. Program dirancang untuk melayani semua
siswa
2. Program bimbingan karir dan pekerjaan
merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah
3. Tujuan program harus dirumuskan secara
jelas dan eksplisit (operasional) dan menunjang pencapaian keseluruhan tujuan
program bimbingan
4. Pelaksanaan program perlu melibatkan
seluruh staf sekolah
5. Personal bimbingan karir perlu
diidentifikasi dan tugas2 serta tanggung jawabnya dirumuskan.
6. Segala sumber daya perlu ditemukan untuk
mencapai tujuan program
7. Dari keperluan2 untuk penyelenggaraan
bimbingan, dua yang esensial adalah data pribadi siswa dan bahan informasi
untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan karir dan pekerjaan
nantinya
8. Perlu penerapann rancangan system dalam
pengembangan program dan pemecahan masalah pengelolaan
9. Dukungan dan pelibatan masyarakat sekitar
harus diusahakan sejauh mungkin demi kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya
tujuan.
b. Bimbingan ekonomi
1. Upaya mengantisipasi masa depan
a) Perubahan nilai dan sikap (dalam menentukan
wawasan dan perilaku manusia)
b) Pengembangan kebudayaan (yang mencakup
unsur2 mulai dari system religi, kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian,
mata pencaharian, system teknologi, dan peralatan)
c) Pengembangan sarana pendidikan (IPTEK,
keterampilan manajemen, system nilai, filsafat dan agama, pengelolaan
kependudukan, lingkungan dan keluarga, serta mempertinggi mutu tenaga
kependidikan dan pelatihan.
2. Peranan pendidikan dalam mengantisipasi
masa depan
a. Pendidikan berkewajiban mempersiapkan
generasi baru yang sanggup mengahadapi tantangan zaman baru yang akan datang
b. Pendidikan harus dilaksanakan secara
menyeluruh dengan pendekatan sistematis dan sistematik
c. Pembangunan manusia seutuhnya merupakan
kunci keberhasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar