Jumat, 06 Desember 2013







A.    Pengertian dan Kedudukan Bimbingan Konseling di Sekolah
1.      Pengertian Bimbingan dan Konseling
a.       Bimbingan
Adalah suatu proses membantu individu/sekelompok individu dalam mengahadapi masalah hidupnya untuk dapat menemukan, memahami, menerima, mensolusikan, mengarahkan diri, dan mengembangkan kemampuan agar dapat mencapai cita-cita hidup memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
b.      Konseling
Adalah suatu pertalian timbal balik antara pembimbing dan  yang dibimbing untuk memahami dirinya mengatasi masalah yang dihadapi dann mengarahkan dirinya agar memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.
Teori bimbingan pada umumnya mengembangkan seuruh aspek kehidupan dan potensi-potensinya baik fisik maupun psikis serta sosial dan moral agar mewujudkan pengembangan sumber daya manusia dan kehidupan berkualitas.
Teori konseling pada umumnya menerapkan metode dan teknik untuk mencapai tujuan bimbingan terutama dalam mempengaruhi sikap, pengetahuan, wawasan, psikologis/kejiwaan, mengeluarkan beban bathin, memberikan nasehat, petunjuk dan solusi yang tepat dalam menyelasaikan masalah-masalah dan mengarahkan diri sehingga dia merasa senang dan terbebas dari masalahnya untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.
2.      Kedudukan Bimbingan Konseling di Sekolah
a.       Dalam arti luas
Kedudukan bimbingan konseling adalah seluruh aspek kehidupan dalam pengembangan sumber daya manusia untuk mewujudkan manusia dan masyarakat yang sejahtera.
b.      Dalam arti sederhana
Kedudukan bimbingan konseling adalah seluruh aspek kehidupan dalam pengembangan manajemennya kearah peningkatan kemajuan dan keberhasilan pendidikan serta kesejahteraan sekolah.
c.       Dalam arti sempit
Kedudukan bimbingan konseling adalah seluruh pengembangan dan pembinaan tenaga sekolah terutama pembinaan kesiswaan kearah kemajuan dan penyampaian tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah.

B.     Latar Belakang dan Landasan Bimbingan Konseling di Sekolah
1.      Latar Belakang bimbingan konseling
1)      Latar belakang sederhana
a.       Latar belakang psikologis, setiap orang butuh pengembangan psikologis yang sehat.
b.      Latar belakang paedagogik, setiapp orang butuh penerapan dan pelayanan pendidikan yang benar dan baik.
c.       Latar belakang sosio kultural, setiap orang butuh penyesuaian diri bermoral dan bermartabat.
2)      Latar belakang lebih luas
a.       Latar belakang psikologis (kejiwaan)
b.      Latar belakang paedagogis (pendidikan)
c.       Latar belakang sosiologis (kemasyarakatan)
d.      Latar belakang religius (keagamaan)
e.       Latar belakang kultural (nilai budaya yang sehat)
f.       Latar belakang humanisme (kehidupan yang harmonis)
g.      Latar belakang produktivitas (tingkat hasil)
2.      Landasan Bimbingan Konseling
a)      Landasan historis, bahwa sejarah kehidupan dan perkembangan manusia tidak pernah lepas dari menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya
b)      Landasan psikologis, setiap manusia butuh perkembangan kejiwaan yang seat
c)      Landasan religius, setiap manusia butuh kehidupan beragama  yang sehat
d)     Landasan filosofis, manusia butuh cita-cita dan kehidupan yang terbaik
e)      Landasan paedagogis, setiap manusia butuh penerapan dan pendidikan yang benar dan baik
f)       Landasan sosial budaya, setiap manusia butuh kehidupan sosial dan nilai budaya yang baik
g)      Landasan ilmiah dan teknologi, setiap manusia butuh ilmu kemanfaatan teknologi bagi kesejahteraan hidupnya.
C.     Tujuan, Fungsi, dan Jenis-jenis Bimbingan Konseling di Sekolah
1.      Tujuan bimbingan konseling
Tujuan bimbingan konseling sangat luas menyangkut semua aspek pendidikan yang pada intinya memudahkan, meningkatkan, mempercepat dan mengefektifkan tujuan-tujuan pendidikan. Sehingga tujuan BK tertuju kepada institusi sekolah, ketenagaan, para pendidik/guru, para siswa,orangtua dan masyarakat.
a)      Tujuan umum BK
1)      Membantu kelancaran dan keberhasilan proses pendidikan
2)      Membantu kelancaran dan kesuksesan program pendidikan
3)      Membantu mengefektifkan pencapaian tujuan pendidikan
4)      Membantu mengembangkan fisik dan psikis yang sehat
5)      Membantu mengembangkan potensi, minat, dan bakatt anak
6)      Membantu perkembangan anak secara optimal
7)      Membantu mengarahkan berbagai kesuksesan anak
8)      Membantu kemajuan dan kesejahteraan sekolah
9)      Membantu mengembangkan program dan ssinergitas-sinergitas pendidikan.
b)      Tujuanlebih khusus BK
1)      Membantu pertumbuhan fisik anak
2)      Membantu perkembangan fpsikologis anak
3)      Membantu mengatasi masalah-masalah anak
4)      Membantu mengusahakan keberhasilan-keberhasilan anak
5)      Membantu mengembangkan sikap dan kepribadian anak
6)      Membantu mengembangkan berbagai potensi anak
7)      Membantu anak dalam penyesuaian diri anak
8)      Membantu dalam mencapai target-target pendidikan
9)      Membantu dalam mengarahkan masa depan kita
10)  Membantu mewujudkan kematangan dan kedewasaan
11)  Membantu mengarahkan berbagai kesuksesan keidupan anak.
c)      Tujuan pokok BK bila dicermati meliputi:
1)       Mengembangkan berbagai kemampuan anak
2)      Meningkatkan kemampuan dalam mencapai  pendidikan
3)      Mampu menghadapi, mengatasi, dan menyelesaikan masalah
4)      Mampu menentukan pilihan dan penyesuaian diri
5)      Memperkuat fungsi sekolah dan mengefektifkan tujuan pendidikan
6)      Mensukseskan dan mensejahterakan dunia pendidikan.
2.      Fungsi bimbingan konseling
Secara  sangat sederhana:
a)      Fungsi preservatif= menjaga/memelihara/pemeliharaan
b)      Fungsi preventif= mencegah/pencegahan
c)      Fungsi kuratif= penyembuhan/menyembuhkan/mengobati
d)     Fungsi rehabilitas= memperbaiki/ perbaikan.

Secara sederhana:
a)      Fungsi preservatif
b)      Fungsi preventif
c)      Fungsi penyaluran
d)     Fungsi penyesuaian
e)      Fungsi penyembuhan/kuratif
f)       Fungsi perbaikan
g)      Fungsi pengembangan.
Secara lebih khusus:
a)      Fungsi pemeliharaan
b)      Fungsi pemahaman
c)      Fungsi penyaluran/pengarahan
d)     Fungsi adaptasi
e)      Fungsi pencegahan
f)       Fungsi pemecahan
g)      Fungsi penyembuhan
h)      Fungsi perbaikan
i)        Fungsi pembinaan
j)        Fungsi pengembangan
k)      Fungsi peningkatan
l)        Fungsi memfasilitas
m)    Fungsi advokasi
n)      Fungsi pencerahan
o)      Fungsi pendewasaan
p)      Fungsi kemandirian
3.      Jenis-jenis bimbingan konseling
a.       Secara Sederhana
1)      Bimbingan pendidikan dan pengajaran
2)      Bimbingan belajar
3)      Bimbingan pribadi
4)      Bimbingan social
5)      Bimbingan karir ekonomi
6)      Bimbingan agama
b.      Secara lebih Khusus
1)      Bimbingan pendidikan
2)      Bimbingan pembelajaran/ pengajaran
3)      Bimbingan belajar
4)      Bimbingan pribadi
5)      Bimbingan social
6)      Bimbingan agama
7)      Bimbingan karir
8)      Bimbingan ekonomi
9)      Bimbingan moral/perilaku/kepribadian
10)   Bimbingan kesehatan
11)   Bimbingan berkeluarga
12)   Bimbingan penggunaan waktu
13)   Bimbingan anak dan remaja
14)   Bimbingan pengembangan potensi, bakat dan minat
15)   Bimbingan profesi/ pekerjaan. 
D.    Sasaran, Sifat, Ciri, dan Problem Bimbingan Konseling di Sekolah
a.       Sasaran BK
Secara umum sasaran BK mengembangkan diri individu/ sejumlah individu dalam berbagai aspek kehidupan sehingga dia bias mengarahkan dan mengembangkan dirinya, melaksanakan tugas-tugasnya, mencapai cita-citanya dann berguna bagi dirinya, keluarga, lingkungan, dan masyarakat.
Secara khusus gerakan BK pada umumnya merujuk pada sasaran pencapaian target:
1)      Perkembangan fisik yang sehat
2)      Perkembangan psikis yang sehat dan harmonis
3)      Keharmonisan psikologis/kejiwaan
4)      Peningkatan kemampuan
5)      Mengatasi masalah
6)      Mengembangkan potensi
7)      Menyesuaikan diri
8)      Mengusahakan kedewasaan
9)      Mengaktualkan diri.
Secara lebih khusus sasaran BK dalam perkembangan diri dan kehidupan adalah mencakup tahapan-tahapan pengembangan kemampuan:
1)      Pengungkapan pengenalan diri
2)      Pemahaman dan penerimaan diri
3)      Pengenalan keadaan danlingkungan
4)      Pemahaman kondisi, permasalahan, implikasi, serta prospeknya
5)      Pengambilan keputusan
6)      Pengarahan diri
7)      Perwujudan diri.
b.      Sifat BK
1)      Sifat pemeliharaan
2)      Sifat penyesuaian
3)      Sifat pencegahan
4)      Sifat penyembuhan
5)      Sifat perbaikan
6)      Sifat peningkatan
7)      Sifat pembinaan
8)      Sifat pengembangan
9)      Sifat menyadarkan
10)  Sifat memfasilitasi
11)  Sifat aktualisasi.
c.       Ciri-ciri BK
1)      Memahami keadaan/permasalahan
2)      Memberikan bantuan/pertolongan
3)      Bantuan yang diberikan lebih bersifat psikologis
4)      Memberikan bantuan lebih berorientasi kepada kemampuan yang strategis
5)      Memberikan bantuann secara professional dan proforsional
6)      Dilakukan dengan saling percaya, ketulusan, dan menjaga kewibawaan/harga diri eksistensi masing-masing
7)      Penerapan BK disamping mengatasi masalah juga mengembangkan berbagai potensi dan kemampuan untuk menjadi orang yang dewasa.
E.     Prinsip dan Asas-asas Bimbingan Konseling di Sekolah
a.       Prinsip BK
1)      Prinsip umum
a)      Bimbingan harus menyeluruh
b)      Bimbingan harus memiliki arah dan program yang jelas
c)      Bimbingan harus berdasar psikologis, paedagogis, dan sosiologis
d)     Bimbingan harus mengembangkan berbagai potensi
e)      Bimbingan harus berusaha menyelesaikan masalah secara bijaksana
f)       Bimbingan harus mampu mengembangkan sinergi dan kerjasama
g)      Bibingan harus berusaha mewujudkan keberhasilan pendidikan
h)      Bimbingan harus berusaha mewujudkankesejahteraan sekolah
2)      Prinsip khusus
Bimbingan harus:
a)      Tertuju kepada peserta didik dan tenaga kependidikan
b)      Memperhatikan perbedaan individual
c)      Memperhatikan karakteristik individual
d)     Memperhatikan keadaan dan latar belakang kehidupannya
e)      Meperhatikan esensi masalah dan latar belakangnya
f)       Memperhatikan berbagai metode dan teknik BK
g)      Memperhatikan berbagai data dan pengalaman bimbingan
h)      Memperhatikan berbagai teori, konsep, dan prinsip bimbingan
i)        Memperhatikan berbagai pendekatan, mertode, dan teknik serta kiat yang tepat
j)        Memperhatikan berbagai strategi, cara dan kiat dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam proses bimbingan.
b.      Asas-asas BK
1)      Asas kerahasiaan
2)       Asas kesukarelaan
3)      Asas keterbukaan
4)      Asas kekinian/sekarang
5)      Asas kegiatan
6)      Asas kepercayaan
7)      Asas kedinamisan
8)      Asas keterpaduan
9)      Asas kemandirian
10)  Asas kearifan
11)  Asas keharmonisan
12)  Asas kenormatifan
13)  Asas keahlian
14)  Asas alih tangan
15)  Asas Tut Wuri Handayani
F.      Pendekatan Metode dan Teknik Bimbingan Konseling di Sekolah
a.       Pendekatan BK
1)      Pendekatan BK secara historis
Ø  Pendekatan pengalaman, yakni pendekatan berdasarkan pengalaman/perkiraan yang dianggap tepat
Ø  Pendekatan ilmiah, yakni pendekatan yang berdasarkan hasil, nilai, dan prnsip-prinsip keilmuan
Ø  Pendekatan integraf, yakni pendekatan yang menggabungkan antara pengalaman dan keilmuan serta berbagai pendekatan lainnya
Ø  Pendekatan variatif, yakni menerapkan berbagai pendekatan dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.
2)      Pendekatan BK secara ilmiah dalam pengembangannya
Ø  Pendekatan non-directive
Ø  Pendekatan directive
Ø  Pendekatan rasional/inovatif
Ø  Pendekatan analisis dan transaksional
Ø  Pendekatan clien centred
Ø  Pendekatan clinical conseling
Ø  Pendekatan pencerahan
3)      Pendekatan BK menurut Gerald Corey (2005)
Ø  Pendekatan psiko-analisi (kejiwaan)
Ø  Pendekatan eksistensial humanistic (harmonis)
Ø  Pendekatan clein centred (org yg dibimbing)
Ø  Pendekatan analisis transaksional (bgaimana ksepkatan2)
Ø  Pendekatan Gestal
Ø  Pendekatan tingkah laku
Ø  Pendekatan imotif (emosi)
Ø  Pendekatan realitas
b.      Metode BK
Ø  Obsevasi
Ø  Angket
Ø  Wawancara
Ø  Sosiometri
Ø  Tes
Ø  Studi kasus
Ø  Data dan dokumentasi
Ø  Diskusi
Ø  Dialogis
Ø  Musyawarah
Ø  Problem solving
Ø  Penugasan
Ø  Aktivitas
Ø  pencerahan
c.       Teknik BK
a.       Teknik bimbingan kelompok
Ø  Home room program
Ø  Diskusi kelompok
Ø  Karya wisata
Ø  Kegiatan kelompok
Ø  Pembinaan potensi
Ø  Organisasi murid
Ø  Mengembangkan minat
Ø  Pembinaan kegiatan/aktivitas
Ø  Aktivitas

b.      Teknik konseling individual
Ø  Directive conseling
Ø  Non-directive conseling
Ø  Elective conseling
c.       Teknik dasar interaksi konseling
Ø  Memahami masalah dengan baik sebagai dasar dan bahan interaksi
Ø  Melakukan interaksi/komunikasi sebaiknya didasarkan pada berbagai data dan fakta
Ø  Pembimbing sebaiknya mampu memahami masalah secara luas dan mendalam tepat sebagai bahan komunikasi
Ø  Menunjukkan perhatian yang baik dan objektif
Ø  Mampu berkomunikasi secara arif dan menyenangkan
Ø  Mampu berinteraksi/berdialog/bermusyawarah secara arif, objektif, menyenangkan
Ø  Mampu bersimpati terhadap masalah anak
Mampu berempati terhadap masalah anak
Ø  Mampu memberikan penjelasan masalah dan pemikiran-
Ø  pemikiran solusinya yang dipandang tepat
Ø  Mampu memperhatikan perkembangan anak sesudahnya.
G.    Problem Pendidikan, Bentuk Layanan, dan Langkah-langkah Bimbingan Konseling di Sekolah
a.       Problem pendidikan
Pada umumnya problem pendidikan penyangkut persoalan pokok sbb:
1)      Legalitas institusional
2)      System konstisional
3)      Perencanaan pengembangan pendidikan
4)      Perencanaan dan program (kurikulum)
5)      Ketenagaan kualitas dan kuantitas
6)      Pembiayaan (cukup/tidak)
7)       Sarana dan fasilitas
8)      Kualitas hasil/lulusan/output
9)      Penerapan manajemen dan sistem pengelolaan
10)  Relevansi dan ketetapan, serta keunggulan hasil pendidikan
11)  Efektivitas dan efesiensi pendidikan
12)  Kondisi input dann proses yang diberikan
13)  Proses pendidikan, pengajaran, pembelajaran, dan pembinaan kesiswaan/peserta didik
Problem pendidikan yang berkaitan erat dengan bimbingan, yaitu:
1)      Problem penetapan pendidikan dan pengajaran
2)      Problem penerapan proses belajar mengajar (pembelajaran)
3)      Problem kegiatan proses belajar anak
4)      Problem memenuhi ketentuan dan tradisi akademik sekolah
5)      Problem penguasaan materi dan pencapaian tujuan pendidikan
6)      Problem pencapaian aspek-aspek dan tujuan pendidikan
7)      Problem pencapaian prestasi-prestasi pembelajaran anak
8)      Problem pergaulan interaksi sosial dan pribadi anak
9)      Problem moral, kepribadian, dan social anak
10)  Problem penggunaan waktu, kedisiplinan anak, dan kesungguhan bekerja anak
11)  Problem ekonomi, kesejahteraan dan kemampuan pendidikan
12)  Problem fisik, psikis, mental, dan emosional anak
13)  Problem kesehatan, kepribadian dan integritas
14)  Problem kemampuan profesi, keterampilan hidup, pengembangan karir dan pekerjaan
15)  Problem motivasi, minat, dan etos kerja bagi siswa dan tenaga pendidikan
16)  Problem penyesuaian diri, etitut (sikap), dan keterampilan komunikasi
17)  Problem kepercayaan diri, optimism, dan kemampuan berbuat
18)  Problem pengetahuan, wawasan, kepekaan, dan sikap positif dalam pengembangan kehidupan dan karir
19)  Problem pengembangan bakat, minat, cita-cita, visi, misi, dan prosfek kehidupan karir yang terbaik.
Bentuk layanan BK
1)      Layanan orientasi/pengenalan keadaan institusi dan lingkungannya
2)      Layanan informasi= pemberian informasi tentang ketentuan aturan, system dan prosfek institusi
3)      Layanan penempatan dan penyaluran= menempatkan dan menyalurkan potensi anak
4)      Layanan bimbingan belajar= memberikan bimbingan terhadap masalah-masalah belajar
5)      Layanan bimbingan kelompok
6)      Layanan konseling individual
7)      Layanan konseling kelompok
8)      Layanan penelitian dan tindak lanjut
Langkah-langkah BK di sekolah
1)      Identikasi masalah=  mengkaji ciri, identitas, dan duduk masalah
2)      Diagnosa= mempelajari latar belakang dan sebab musabab masalah
3)      Prognosa=menganalisis cara, bentuk, model, antisipasi, penyelesaian/ pengobatan yang dilakukan
4)      Terapi=langkah pemberian bantuan, nasehat/penyesuaian, pengobatan sesuai hasil prognosa
5)      Evaluasi dan bentuk tindak lanjut yakni menilai sejauh mana masalah terselesaikan dan tindak lanjutnya.
Sebenarnya langkah-langkah BK hampir sama dengan metode berfikir ilmiah yakni dari problem, mengkaji latar belakang, membuat asumsi dan model penyesuaian, mengumpulkan data dan menganalisisnya untk menemukan kesimpulan yang selanjutnya bagaimana model solusinya yang baik dst.
H.    Organisasi dan Administrasi serta Fasilitas BK disekolah
a.       Bentuk organisasi BK
1)      Setiap sekolah perlu organisasi BK yang representative, realistis, dan manajerial dan organisatoris
2)      Struktur organisasi BK seyogyanya mencakup semua organisai personal sekolah
3)      Adanya mekanisme kerja, pola kerja, dan prosedur kerja, dan seluruh komponen ketenagaan
4)      Adanya kejelasan peran, tugas, dan tanggung jawab serta kewenangan masing-masing
5)      Adanya sistem perintah, komunikasi, dan konsultasi serta peran yang jelas dalam struktur organisasi BK.
b.      Sifat organisasi BK yang perlu diperhatikan
1)      Menyeluruh/ mencakup semua komponen
2)      Merupakan satu kesatuan yang mesti saling bersinergi (mendukung)
3)      Sederhana dan mudah dalam gerakan dan pengambilan keputusan
4)      Sederhana dan mudah dalam peran, tugas pelaksanaan program dan kreativitas
5)      Luwes and terbuka dalam sistem organisasi
6)      Menjamin kelangsungan kerjasama antar komponen (siswa, sekolah, masyarakat,dll)
7)      Organisasi BK bias bersifat cukup lengkap, lengkap, sederhana
8)      Menjamin terwujudnya pengawasan, penilaian, dan tindak lanjut.
Administrasi BK
1)      Adanya program jangka panjang, menengah dan pendek
2)      Adanya penghimpunan data-data BK dan penyusunannya
3)      Adanya pengaturan sarana dan fasilitas
4)      Adanya pengaturan ketenagaan dan tugas-tugasnya
5)      Adanya penataan dan penyusunan administrasi BK dengan baik beserta fasilitasnya
6)      Adanya berbagai blangko surat, formulir, informasi buku-buku yang merekam permasalahan dan tindakan yang dilakukannya
7)      Adanya alat/buku perekam masalah yang dimiliki guru, wali kelas, tenaga-tenaga lainnya bagi kepentingan lembaga BK.
Fasilitas BK
1)      Adanya ruangan BK yang baik dan representative
2)      Ruangan BK seyogyanya meliputi ruang konsultasi, ruang tunggu, ruang kerja, ruang informasi data, pertemuan dan peralatan lainnya
3)      Adanya berbagai fasilitas penunjang bagi peralatan perkantoran, seperti lemari, kursi, computer, dsb
4)      Seyogyanya ada ruang pertemuan dan ruang perpustakaan yang menyediakan buku-buku penting yang berkaitan dengan BK
5)      Adanya fasilitas teknologi dan program-program beserta materi aspek-aspek BK  yang di desain  bagi penerapan program BK
6)      Adanya fasilitas yang bersifat umum bersamaan dan fasilitas khusus BK.
I.       Program Ketenagaan dan Penerapan Bk disekolah
a)      Program BK
1.      Disusun berdasarkan kebutuhan sekolah
2.      Harus bersifat menyeluruh
3.      Disusun secara sistematis, realistis dan efektif
4.      Bisa terdiri dari jangka panjang, menengah dan pendek
5.      Harus sinkron, dan sinergis dengan program sekolah
6.      Harus berorientasi kepada keberhasilan kualitas dan kesejahteraan sekolah.
b)      Ketenagaan BK
1.      Adanya penanggung jawab umum program BK
2.      Adanya tenaga ahli bimbingan/ guru BK yang memiliki kualifikasi dalam tugas
3.      Adanya tenaga ahli yang menjadi pembantu utama program BK sesuai kebutuhan (tenaga medis-psikologis-belajar-pengembangan bakat, minat dan potensi lainnya)
4.      Adanya guru bimbingan/ pembimbing yang menjadi pembantu utama lainnya (tenaga ahli tertentu/para wali kelas)
5.      Adanya guru bidang studi/ wali kelas yang harus bekerjasama dalam berbagai program BK
6.      Adanya berbagai ketenagaan sekolah lainnya yang harus bekerjasama dalam program BK(pengawas, orangtua, murid, tokoh masyarakat,dll).
c)      Penerapan BK
1.      Harus sesuai dengan program BK di sekolah
2.      Harus sesuai dengan teori, prinsip, dan asas-asas BK
3.      Harus sesuai dengan pendekatan, metode, dan teknik BK
4.      Memerlukan kehati-hatian kecermatan, kajian yang tepat, kearifan dan interaksi yang jitu dalam mengatasi dan menyelesaikan masalah
5.      Penerapan BK harus dilandasi kepada prinsip-prisip kehidupan yang benar, sehat, harmonis, dan benar-benar sukses dalam kehidupan dunia dan akhirat.
J.       Penerapan Bimbingan Pendidikan, Pengajaran, dan belajar di sekolah
a.       Bimbingan pendidikan
1.      Memahami landasan filosofi dan teori-teori pendidikan
2.      Memahami ketentuan-ketentuan pendidikan (UU/peraturan)
3.      Memahami berbagai sistem pendidikan (klasikal, individual, kelompok)
4.      Memahami keunggulan suatu sistem pendidikan
5.      Memahami pengembangan suatu system pendidikan untuk menjadi lebih/lebih unggul
6.      Memahami dinamika dan kompetensi dunia pendidikan agar mampu bersaing
7.      Memahami bagaimana menyusun ketentuan dan strategi pengembangan pendidikan.
b.      Bimbingan pengajaran
1.      Memahami konsep, teori-teori belajar, dan membelajarkan anak
2.      Memahami pendekatan-pendekatan dan metode-metode mengajar
3.      Memahami pembinaan dan pengembangan kurikulum/ penerapan kurikulum
4.      Mengembangkan kemampuan guru dalam mengefektifkan pembelajaran dan pencapaian prestasi anak
5.      Mengembangkan kemampuann guru dalam membangun interaksi belajar mengajar, meningkatkan minat belajar anak, penggunaan media, pengembangan strategi, metode dan teknik-teknik pembelajaran
6.      Menjadikan guru lebih mampu dan lebih profesional
c.       Bimbingan belajar
1.      Bimbingan belajar pada intinya ingin meningkatkan kemampuan belajar anak dalam mencapai prestasi dan tujuan pendidikan lainnya
2.      Setiap anak punya berbagai masalah belajar (motivasi, minat, disiplin, cara belajar, nilai, kepribadian, pengaturan waktu, kesungguhan dan sikap menghadapi ujian) yang harus dibina dengan baik.
3.      Masalah belajar dalam menguasai materi/ bidang studi selalu menjadi fokus perhatian pendidik
4.      Kemampuan belajar sangat membantu keberhasilan pendidikan anak
K.    Penerapan Bimbingan Pribadi, Sosial, dan Moral di sekolah
a.       Bimbingan pribadi
1.      Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2.      Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormatidan memelihara hak dan kewajibannya masing2.
3.      Memahami pemahaman tentang irama kehidupan antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
4.      Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis.
5.      Memiliki sifat positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
6.      Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
7.      Bersikap positif terhadap orang lain, menghormati atau mengahargai orang lain, tidak melecehkan martabat dan harga dirinya.
8.      Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen, terhadap tugas dan kewajibannya.
9.      Memiliki kemampuan berinteraksi sosial, yang diwujudkann dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau silaturrahmi dengan sesame manusia.
10.  Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal maupun orang lain.
11.  Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secaraa efektif.
b.      Bimbingan sosial
c.       Bimbingan moral
L.     Penerapan Bimbingan agama, kehidupan beragama, dan keagamaan dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
a.       Bimbingan agama
1.      Memelihara fitrah
2.      Memelihara jiwa
3.      Memelihara akal
4.      Memelihara keturunan
5.      Memelihara pekerjaan, dll.
b.      Kehidupan beragama
Manusia adalah makhluk yang memiliki motif beragama, rasa keagamaan, dan kemampuan untuk memahami serta mengamalkan nilai2 agama. Sebagai hamba dan khalifah  Allah, manusia mempunyai tugas suci, yaitu hablum minallah dan hablum minannas serta menciptakan lingkungan yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
c.       Keagamaan dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
1.      Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya
2.      Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
3.      Memiliki motif belajar yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
4.      Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif
5.      Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan  pendidikan
6.      Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk mengahadapi ujian.
M.   Bimbingan karir, pekerjaan, ekonomi, dan profesionalisme dalam dunia pendidikan dan pekerjaan.
a.       Bimbingan karir dan pekerjaan
1.      Program dirancang untuk melayani semua siswa
2.      Program bimbingan karir dan pekerjaan merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah
3.      Tujuan program harus dirumuskan secara jelas dan eksplisit (operasional) dan menunjang pencapaian keseluruhan tujuan program bimbingan
4.      Pelaksanaan program perlu melibatkan seluruh staf sekolah
5.      Personal bimbingan karir perlu diidentifikasi dan tugas2 serta tanggung jawabnya dirumuskan.
6.      Segala sumber daya perlu ditemukan untuk mencapai tujuan program
7.      Dari keperluan2 untuk penyelenggaraan bimbingan, dua yang esensial adalah data pribadi siswa dan bahan informasi untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan karir dan pekerjaan nantinya
8.      Perlu penerapann rancangan system dalam pengembangan program dan pemecahan masalah pengelolaan
9.      Dukungan dan pelibatan masyarakat sekitar harus diusahakan sejauh mungkin demi kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya tujuan.
b.      Bimbingan ekonomi
1.      Upaya mengantisipasi masa depan
a)      Perubahan nilai dan sikap (dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia)
b)      Pengembangan kebudayaan (yang mencakup unsur2 mulai dari system religi, kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, system teknologi, dan peralatan)
c)      Pengembangan sarana pendidikan (IPTEK, keterampilan manajemen, system nilai, filsafat dan agama, pengelolaan kependudukan, lingkungan dan keluarga, serta mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan.
2.      Peranan pendidikan dalam mengantisipasi masa depan
a.       Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup mengahadapi tantangan zaman baru yang akan datang
b.      Pendidikan harus dilaksanakan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis dan sistematik
c.       Pembangunan manusia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar